Senin, 21 Juli 2014

Metode Karya Wisata dalam Media Pembelajaran

METODE KARYAWISATA
Metode karyawisata ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa murid langsung kepada obyek yang akan dipelajari di luar kelas.
Karya= kerja, wisata= pergi dan Karyawisata = pergi bekerja. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karyawisata berarti siswa-siswa mempelajari suatu obyek di tempat mana obyek tersebut berada. Karyawisata dapat dilakukan dalam waktu singkat beberapa jam saja ataupun cukup lama sampai beberapa hari.[1]  Contoh: Mengajak siswa ke gedung pengadilan untuk mengetahui system peradilan dan proses pengadilan, selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisatadi atas tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study tour.


1.      Tujuan Penggunaan Metode Karyawisata Antara Lain:Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah atau kelas
Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung dan nyata mengenai obyek tersebut
Untuk menanamkan nilai moral pada siswa
2.      Alasan Penggunaan Metode KaryawisataObyek yang akan dipelajari tidak dapat dibawa kedalam kelas karena, misalnya:
 Terlalu besar/berat
Berbahaya
Akan berubah bila berpindah tempat
Obyek terdapat di tempat tertentu
Kepentingan siswa dalam rangka melengkapi proses belajar mengajar
3.      Kelebihan Metode Karya WisataKarya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar.
Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat.
Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang kreatifitas siswa.
Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas, mendalam dan actual manfaat Penggunaan
Siswa memperoleh pengalaman yang nyata mengenai obyek studi dalam kegiatan karyawisata
Dapat memberikan motivasi untuk mendalami materi pelajaran

1.   4.      Kekurangan Metode Karya Wisata
1.    Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah.
2.     Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak.
3.    Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.
4.    Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata.
5.    Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas dari pada tujuan utama, sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan.
6.    Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar